Minggu, 07 Juni 2015

PENYAKIT-PENYAKIT YANG DI SEBABKAN KARENA INFEKSI BAKTERI

PENYAKIT-PENYAKIT YANG DI SEBABKAN KARENA  INFEKSI BAKTERI

1.      TUBERKULOSIS PARU (TBC)
Tuberkulosi Paru atau TBC adalah penyakit yang di sebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosi dan Mycrobacterium bovis. Bakteri tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 Mikron x 0,3-0,6, micron dengan bentuk tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selabung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid. Penyakit ini di tularkan melaului udara (droplet nuclei) saat seorang pasien TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas.

2.      DIFTERIA
Difteria adalah penyakit yang jarang terjadi, biasayanya menyerang remaja dan orang dewasa. Penyebab dari penyakit ini adalah bakteri Corynebacterium diphtheria. Penyakit ini mempunyai dua bentuk yaitu yang pertama Tipe Respirasi yg disebabkan oleh strain bakteri yang memproduksi toksin(toksigenetik) yang biasanya mengakibatkan gejala berat sampai meninggal, sedangkan bentuk yang kedua yaitu Tipe Kutan yang disebabkan oleh strain toksigenetik maupun non-toksigenetik umumnya gelalanya ringan dengan peradangan yang tidak khas. Penularan penyakit ini terjadi melalui droplet saat penderita (karier) batuk,bersin, dan berbicara. Akan tetapi, debu atau muntahan si penderita juga bias menjadi media penularan.

3.      PETRISIS
Petrusis adalah penyakit infeksi saluran napas akut yang terutama menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis (Haemophilus pertusis). Bordetella pertusis termasuk kelompok kokobasilus Gram-negatif, tidak bergerak dan tidak berspora. Bakteri ini memerlukan media untuk tumbuh seperti media darah-gliserin-kentang (Bordet-Gengou) yang di tambah penisilin untuk menghambat pertumbuhan organism lainnya. Bakteri ini berukuran panjang 0,5-1µm dan diameternya 0,2-0,3µm. Penularan penyakit ini melalui droplet dan sebagian besar bayi tertular oleh saudaranya dan kadang-kadang oleh orangtuanya.

4.      TETANUS NEONATORUM
Tetanus adalah penyakit kekakuan otot (spasme) yg disebabkan oleh eksotoksin (tetanospasmin) dari organism penyebab penyakit tetanus dan bukan oleh organismenya sendiri. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium tatani yang merupakan bakteri Gram-positif berbentuk batang dengan spora pada sisi ujungnya sehingga mirip dengan pemukul genderang. Bakteri tetanus bersifat obligat anaerob yaitu berbentuk vegetative pada lingkungan tanpa oksigen dan rentan terhadap panas serta disinfektan. Penularannya itu dengan cara Tetanus masuk kedalam tubuh manusia biasanya melalui luka yg dalam dengan suasana anaerob (tanpa oksigen) sebagai akibat dari kecelakaan, luka tusuk, luka oprasi, karies gigi, pemotong tali pusat, dll.

5.      DEMAM TIFOID
Demam Tifoid adalah infeksi akut pada saluran pencernaan yang di sebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Salmonella adalah bakteri Gram-negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella dan tidak membentuk spora, Penularan Penyakit adalah melalui air dan makanan. Bakteri salmonella dapat bertahan lama dalam makanan. Penggunaan air minum secara masal yang tercemar bakteri sering menyebabkan terjadinya KLB. Vektor berupa serasngga juga berperan dalam penularan penyakit.

6.      KUSTA
Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah yang sangat kompleks. Masalahnya yang ada bukan dari segi medisnya tetapi juga masalah ekonomi, social, budaya, serta keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bila tidak di tangani dengan cermat dapat menyebabkan cacat. Penyebab penyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-8 mikron, lebar 0,2-0,5 mikron, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu, hidup dalam sel, fan bersifat tahan asam (BTA). Bakteri kusta banyak terdapat pada kulit tangan, daun telinga dan mukosa hidung.

7.      PES
Pes memiliki nama lain plague, sampar, La peste dan penyakit ini sudah tertulis di kitab injil. Penyebab penyakit pes adalah bakteri Yersinia pestis (Pasteurella pestis). Yersinia pestis adalah basil Gram-negatif, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora. Hewan reservoirnya adalah rodensia(hewan pengaret), antara lain tikus, kelinci, sedangkan vector penular penyakitnya adalah pinjal(kutu), dll. Penularan penyakit ini di tularkan melalui cara ini, tikus liar menggit manusia, penularan dari manusia kemanusia liannya terjadi melalui droplet dari pes paru.

8.      ANTRAKS
Antraks disebut juga malignant pustule, malignant edema, Charbon, Regpicker disease, atau Woolsorter disease. Penyakit antraks adalah penyakit ysng disebabkan oleh Bacillus anthracis pada bintang ternak dan bibatang buas yang bias di tularkan kemanusia. Bacillus anthracis adalah bakteri Gram-positif, tidak bias bergerak, berkapsul dan mampu membentuk spora. Pembentukan spora terjadi pada keadaan aerob dan sedikit kalsium, yaitu di alam terbuka seperti di tanah atau udara luar. Bakteri ini mempunyai ukuran 1-2 µm X 5-10 µm, berbentuk batang, ujung batang berbatas tegas, tersusun berderet-deret yang membentuk formasi seperti ruas bambu. Penularan antraks pada manusia biasanya melalui cara, kontak langsung dengan kulit manusia yang lesi,dll.
9.      LEPTOSPIROSIS
Leptospirosis adalah infeksi akut yang di sebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini di sebut juga Weil disease, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, Mud fever, atau Swineherd disease. Genus Lestospira yang termasuk dalam ordo Spirochaete dari family Trepanometaceae adalah bakteri yang berbentuk seperti benang dengan panjang 6-12 µm. spesies Leptospira interrogans adalah spesies yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Infeksi pada manusia dapat terjadi melalui kontak dengan air, tanah, dan lumpur yang tercemar bakteri, kontak dengan organ, darah,dan urine hewan terinfeksi, dll.



PENYAKIT-PENYAKIT YANG DI SEBABKAN KARENA  INFEKSI VIRUS
1.      HIV-AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan juga dinamakan lymphadenopathy associated virus(LAV). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain maka akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari penderita AIDS adalah; demam, berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina, ASI, transfusi darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik. Kemungkinan kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak mungkin.

2.      POLIO
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh genus enterovirus,terdapat 3 tipe yaitu tipe 1, 2, dan 3. Ketiga tipe virus tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan. Tipe 1 adalah tipe yang paling mudah didisolisasi,di ikuti tipe 3, sedangkan tipe 2 paling jarang di isolisasi. Tpe yang paling sering menyebabkan wadah adalah tipe 1, sedangkan tipe kasus yang dihubungkan dengan vaksin di sebabkan oleh tipe 2 dan tipe 3. Polio menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh, terutama pada kaki. Virus ini masuk melalui mulut kemudian menginfeksi saluran usus, masuk melalui aliran darah dan menyerang saraf pusat hingga menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. Balita berusia 3 hingga 5 tahun rawan terserang polia, karena sistem imunitas balita belum sekuat orang dewasa. Polio menular melalui kontak antar manusia, feces yang terkontaminasi virus.


3.      HEPATITIS
Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, non A dan non B.Pada Hepatitis B virus ini mempunyai lapisan luar (selaput) yang berfungsi sebagai antigen HBsAg. Virus ini mempunyai bagian inti dengan partikel inti HBcAg dan HBeAg. Hepatitis dikenal dengan penyakit kuning atau liver karena virus ini menyerang hati. Penyebab penyakit hepatitis adalah terinfeksi virus, adanya gangguan metabolisme tubuh, mengkonsumsi alkohol, autoimun, komplikasi karena penyakit lain, terlalu banyak dan sering mengkonsumsi obat-obatan dll.


4.      VARISELA(CACAR AIR)
Varisella adalah infeksi virus akut yang di tandai dengan adanya vesikel pada kulit yang sangat menular. Penyakit ini di sebut dengan chicken pox, cacar air, atau varisela zoster.varisela disebabkan oleh Herpesvirus varicellae atau human(alpha) herpes virus-3 (HHV3), Varicella-zoster-virus (VZV) merupakan anggota dari kelompok virus herpes. Cacar hanya mengidap manusia sekali selama hidup. Disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh untuk menghindari virus ini. Gejalanya adalah; demam, pilek, lemah, letih, lesu dan kemudian muncul ruam kemerahan di tubuh berisi cairan. Cacar air ini akan sembuh dengan sendirinya, jangan berusaha untuk memecah cacar air tersebut, karena akan meninggalkan bekas luka. Penderita hendaknya dikarantina agar tidak menulari orang lain, dan usahakan tetap mandi agar terhindar kuman dan bakteri yang berkembang biak pada kulit.


5.      FLU BURUNG
Avian influenza atau flu burung atau sampar unggas adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Al dari Famili Orthomyxoviridae. ditularkan oleh unggas dan menyerang manusia. Negara di Asia dikonfirmasi paling mudah terinfeksi virus H5N1. Virus H5N1 merupakan virus yang ganas dan mematikan, delapan dari sepuluh penderita flu burung tidak dapat diselamatkan. Pemerintah menetapkan aksi tanggap darurat terhadap virus H5N1 untuk mencegah terjangkitnya virus ini. Gejala flu burung adalah; demam tinggi, keluhan pernafasan dan bisa pula sakit perut. Penderita flu burung biasanya telah melakukan kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus H5N1.

6.      SARS
SARS(Severe acute respiratory syndrome) atau sindrom pernafasan akut berat adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu virus SARS(Severe acute respiratory syndrome). Penyakit ini pertama kali muncul di provinsi Guangdong, Tiongkok dan kemudian merebak menjadi sebuah wabah ke beberapa negara melalui bandara dimana terdapat banyak orang dari berbagai negara. SARS dapat dikenali dengan beberapa gejala seperti; demam tinggi di atas 38 derajat celcius, batuk, radang tenggorokan, gejala gastrointestinal, badan terasa pegal atau myalgia dan gejala yang lainnya. SARS dapat diobati dan dapat disembuhkan

7.      RABIES
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk famili Rhabdovirus. Bentuk virus menyerupai peluru, berukuran 180 nm dengan diameter 75nm dan pada permukaannya terlihat berbentuk-bentuk paku-paku dengan panjang 9nm. Virus tersusun dari protein, lemak, RNA, dan karbohidrat. Rabies adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat yang ditularkan melalui gigitan hewan yang sudah terkena rabies, antara lain: anjing, kucing, dan kera. Virus kemudian menyerang sistem saraf yang menyebabkan pende¬rita mengalami gangguan saraf. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis.

8.      DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dari kelompok Arbovirus B, yaitu arthropod-borne virus atau virus yang di sebarkan okeh arthropoda. Virus ini termasuk genus Flavivirus dari famili Flaviviridae. Vector utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictuns. Factor yang mempengaruhi penyebaran kasus DBD adalah pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang tidak terkontrol dan transportasi.

9.      CHIKUNGUNYA
Chikungunya adalah penyakit mirip dengan dengue yang di sebabkan oleh virus chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes africanus. Virus chikungunya adalah virus yang termasuk dalam dalam genus virus alfa dari famili Togaviridae. Virus ini terbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 42nm. Virus ini bersama dengan virus O’nyong-nyong dari genus virus alfa dan virus penyebab penyakit Demam Nil Barat dari genus flavi menyebabkan gejala mirip dengue.penularannya berada di endemic daerah yang banyak di temukan kasus DBD.

10.  CAMPAK
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbilli, atau measles. Penyakit ini di tandai dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitas yang kemudian diikuti dengan bercak kemerahan pada kulit. Penyakit ini desebabkan oleh virus campak, dari famili Paramyxovirus genus Morbillivirus. Virus ini adalah virus RNA yang dikenal dengan hanya memiliki 1 antigen. Campak ditularkan melalui droplet di udara oleh penderita sejak 1 hari sebelum timbul gejala gejala klinis sampai 4 hari setelah munculnya ruam.





PENYAKIT AKIBAT PARASIT
Selain akibat serangan bakteri atau virus sebagai penyebab umum penyakit ada juga parasit cacing yang dapat  menimbulkan penyakit. Ini  lumrah terjadi di daerah tropis atau negara berkembang. Parasit cacing akan mudah menimbulkan infeksi pada tubuh manusia karena dicetuskan oleh berbagai faktor perilaku hygiene personal yang kurang bersih dan sehat. Disamping itu juga akan dipermudah oleh karena kondisi sanitasi lingkungan pemukiman penduduk yang buruk.
Tanpa disadari parasit cacing berupa telur atau larvanya bisa melekat pada sela jari dan kuku tangan yang tidak bersih. Demikian juga dapat menempel pada bahan makanan yang akan dikonsumsi sehingga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Pada beberapa keadaan lingkungan, larva cacing dapat menginfeksi lewat kontak langsung menembus kulit sehingga dapat bermigrasi menuju organ vital seperti pembuluh darah, pembuluh limfe, hati, paru-paru dan jantung.
Berikut ini ringkasan dari berbagai sumber beberapa jenis penyakit yang umum terjadi akibat invasi (serangan) parasit cacing :
  1. Ascaris = Penyakit Cacing Gelang.
Parasit penyebabnya Ascaris lumbricoides yang dapat menimbulkan keluhan mual, nafsu makan berkurang, diare, keluar cacing dewasa dari tinja atau muntahan.
  1. Anchilostomiasis = Penyakit Cacing Tambang.
Parasit penyebabnya Ancylostoma duodenale. Larvanya dapat menembus kulit dan dapat menimbulkan keluhan gatal, letih, lesu, kekurangan darah (anemia).
  1. Enterobiasis = Penyakit Cacing Kremi.
Parasit penyebabnya Enterobius vermicularis. Parasit ini  seringkali menimbulkan keluhan gatal-gatal pada daerah sekitar lubang pantat (anus).
  1. Taeniasis = Penyakit Cacing Pita.
Parasit penyebabnya Taenia saginata (daging sapi) atau Taenia soleum (daging babi) dapat menimbulkan keluhan mual, muntah, diare atau sembelit serta dapat pula keluar cacing seperti lembaran pita ketika BAB.
  1. Trikuriasis = Penyakit Cacing Cambuk.
Parasit penyebabnya Trichuris trichiura yang dapat menimbulkan keluhan mual, muntah, diare atau sembelit, nyeri perut dan penurunan berat badan.
  1. Filariasis = Penyakit Cacing Filaria.
Salah satu parasit penyebabnya Brugia malayi yang dapat menimbulkan keluhan sumbatan pada pembuluh limfe, pembengkakan kaki sehingga disebut juga penyakit kaki gajah (elephantiasis).
Prinsip penangananya semua jenis penyakit akibat serangan parasit cacing tersebut pada dasarnya sama, yakni pemberian obat anti cacing (anthelmintika), misalnya: mebendazole, albendazole atau pirantel pamoate dengan dosis tunggal atau dosis rumatan (maintenance) menurut usia dan berat badan dan sebaiknya dikonsultasikan pada ahli kesehatan. Sedangkan yang paling penting adalah pencegahannya yaitu Melalui kesadaran menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat, denagn cara:
  1. Membiasakan mencuci tangan yang benar.
  2. Mengolah makanan dengan baik.
  3. Menjaga kebersihan lingkungan pemukiman.


 PENYAKIT AKIBAT JAMUR
a.      Keputihan
Keputihan Patologis, merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Infeksi virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual.
Keputihan ini berupa cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. Keputihan jenis ini harus diwaspadai mengingat dapat menjadi salah satu indikasi gejala adanya kanker leher rahim. Oleh karena itu, keputihan patologis harus dicari penyebabnya dan diobati secara adekuat sejak dini.
b.      Panu dan Kudis
Panu dan Kudis disebabkan oleh jamur mikroskopis. Jamur bertahan dengan hidup dari sel-sel kulit mati kita. Sebagian besar waktu, organisme ini tidak berbahaya. Tapi jamur bisa menjadi masalah ketika mereka berkembang biak dengan cepat.
c.       Penyakit histoplasmosis
Penyebab dari histoplasmosis adalah terpaparnya seseorang oleh jamur yang diberi nama Histoplasma capsulatum. Jamur ini terutama sering berada pada kandang ayam dan merpati, lumbung tua, taman dan gua yang merupakan tanah basah yang kaya bahan organik, terutama kotoran dari burung dan kelelawar.
Suhu tubuh burung yang terlalu tinggi, menyebabkan burung tidak dapat terinfeksi dengan histoplasmosis, namun burung dapat membawa H. capsulatum di bulu mereka. Selain itu, kotoran burung dapat mendukung pertumbuhan jamur. Kelelawar memiliki suhu tubuh lebih rendah dan dapat terinfeksi, namun seseorang tidak dapat terjangkit penyakit ini dari kelelawar atau dari orang lain.
d.      Viginitas
Penyakit Vagina yang disebabbkan oleh jamur dan bakteri. Jenis bakteri penyebab penyakit ini adalah bakteri Clhamydia dan Gonorrhea. Walaupun jenis bakteri ini kurang berbahaya, namun bakteri ini dapat menetap menimbulkan penyakit.
e.       Kutu Kelamin
Penyakit yang seperti kutu di rambut kepala yang berwarna kelabu dan kecoklatan. Memiliki ukuran tubuh sekitar satu per delapan inci  yang tinggal diantara rambut-rambut kemaluan.
f.       Kutu kelamin dibawah kulit Kelamin
Kutu ini lebih kecil disbanding kutu kelamin, dan kutu ini sangat berbahaya hingga akan membuat saran dibawah kulit kelamin yang akan menyebabkan gatal-gatal dan akan membuat luka disekitarnya.
Banyak sekali hal – hal yang dapat menyebabkan keputihan patologis, tapi umumnya disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi. Infeksi tersebut dapat berasal dari:
a.      Jamur Candida atau Monilia
Keputihan akibat jamur ini akan berwarna putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal yang dominan pada vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Keputihan ini biasanya dipicu oleh kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat jamur Candida ini karena tanpa sengaja tertelan cairan ibunya yang adalah penderita saat persalinan.
b.      Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga termasuk salah satu dalam Penyakit Menular Seksual (PMS), namun selain hal itu juga dapat lewat perlengkapan mandi, atau bibir kloset yang telah terkontaminasi. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit ini tidak menyebabkan gatal, tapi nyeri bila liang vagina ditekan.
c.       Bakteri Gardnella
Sebagian besar wanita yang mengalami infeksi vagina bakterial tanpa gejala – gejala berarti disebabkan oleh bakteri ini. Keputihan biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan, berair, berbuih, dan berbau amis (fishy odor). Bau akan lebih menusuk setelah melakukan hubungan seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan iritasi daerah vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atau Trichomonas vaginalis.
d.      Blastomikosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cendawan dimorfik Blastomyces dermatitidis. Cendawan B. dermatitidis banyak ditemukan di tanah yang mengandung sisa-sisa bahan organik dan kotoran hewan. Ketika konidia (salah satu bagian tubuh) dari B. dermatitidis terhirup oleh manusia maka akan terjadi perubahan bentuk dari miselium menjadi khamir dan sistem imun manusia tidak sempat menghasilkan respon imun terhadap perubahan tersebut. Agen penyakit akan menyebar melalui sistem limfa dan aliran darah. Gejala penyakit ini sangat bervariasi karena banyak sistem organ yang berperan dalam penyebarannya. Namun, beberapa gejala yang paling sering diperiksakan adalah gejala yang berkaitan dengan manifestasi pulmonari, lesi pada kulit yang tidak sembuh, lesi tulang yang seringkali tanpa rasa sakit, dan gejala yang berkaitan dengan sistem genitouorinari (urogenital). Uji keberadaan infeksi dalam tubuh dapat dilakukan dengan biopsi jaringan tubuh untuk mengkultur dan melihat histopatologinya, mengambil sampel dari sekresi (pembuangan) sisa kotoran tubuh dan jaringan.
e.       Kandidiasis
adalah infeksi spesies Candida, dengan Candida albicans sebagai penyebab yang paling banyak ditemui.
f.       Kriptokokosis adalah infeksi yang diterima oleh pernapasan pada tanah yang terkontaminasi oleh fungi Cryptococcus neoformans. Kriptokokosis adalah infeksi oportunistik yang terjadi untuk AIDS. Penyakit ini didistribusikan ke seluruh dunia. Jumlah kriptokokosis meningkat selama 20 tahun terakhir untuk banyak alasan, termasuk meningkatnya insiden AIDS.
g.      Panau atau Pitriyasis versikolor merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit penderita. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida Albicans. Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala. Panau terutama ditemukan di daerah yang lembap dan dilindungi pakaian.
h.      Pneumonia pneumocystis (PCP) adalah bentuk pneumonia yang disebabkan oleh fungi Pneumocystis jirovecii. Agen yang menyebabkan pneumonia ini dideskripsikan sebagai protozoa dan disebut P. jiroveci.[1][2] Nama tersebut didiskusikan dan hasilnya, pneumonia pneumosistis juga diketahui sebagai pneumonia pneumosistis jiroveci dan sebagai pneumonia pneumosistis carinii, yang juga dijelaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar